1. Tiada kemuliaan seperti ilmu.
2. Ilmu adalah pusaka yang mulia.
3. Serendah-rendah ilmu adalah yang
berhenti di lidah, dan yang paling
tinggi adalah yang tampak di
anggota-anggota badan.
4. Tetaplah mengingat ilmu di tengah
orang-orang yang tidak menyukainya,
dan mengingat kemuliaan yang terdahulu
di tengah orang-orang yang tidak memiliki
kemuliaan, karena hal itu termasuk
di antara yang menjadikan keduanya
dengki terhadapmu.
5. Jika Allah hendak merendahkan seorang
hamba, maka Dia mengharamkan terhadapnya
ilmu.
6. Jika mayat seseorang telah diletakkan
di dalam kuburnya, maka muncullah empat api.
Lalu datanglah shalat (yang biasa dikerjakannya),
maka ia memadamkan satu api. Lalu datanglah
puasa, maka ia memadamkan api yang satunya
lagi (api kedua). Lalu datanglah sedekah,
maka ia memadamkan api yang satunya lagi.
Lalu datanglah ilmu, maka ia memadamkan api
yang keempat seraya berkata, “Seandainya aku
menjumpai api-api itu, niscaya akan aku padamkan
semuanya. Oleh karena itu, bergembiralah kamu.
Aku senantiasa bersamamu, dan engkau tidak akan
pernah melihat kesengsaraan.”
7. Janganlah engkau membicarakan ilmu dengan
orang-orang yang kurang akal karena
mereka hanya akan mendustakanmu, dan
tidak pula kepada orang-orang bodoh
karena mereka hanya akan menyusahkanmu.
Akan tetapi, bicarakanlah ilmu dengan
orang yang menerimanya dengan penerimaan
yang baik dan yang memahaminya.
8. Cukuplah ilmu itu sebagai kemuliaan
bahwasanya ia diaku-aku oleh orang yang
bukan ahlinya dan senang jika dia
dinisbatkan kepadanya.
undefined
undefined
0 Response to "ilmu..."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)